What's Hot

Travel

Love

unyu

Health

Tuesday, June 16, 2015

Uniknya Tradisi Meugang Khas Masyarakat Aceh

Warna Unyu ~ Setiap kali menjelang Bulan Suci Ramadhan, masyarakat Aceh akan menyambut bulan penuh berkah dengan cara khas, yakni tradisi mameugang atau meugang. Tradisi ini dipercaya telah melekat sejak era Kesultanan Aceh, sebuah tradisi yang dijalankan oleh Sultan dan Sultanah di wilayahnya menjelang Bulan suci Ramadhan sebagai rasa syukur dan senang menyambut Ramadhan.

Tradisi meugang di era kesultanan Aceh tercatat dalam naskah Adat Aceh yang dikoleksi di Verhandelingen di London di India Office Library, dan dua salinan lainnya ada di Perpustakaan Leiden. Kemudian Koninklijk Instituut voor Taal-, Land-, en Volkenkunde, (KITLV) Jilid XXIV, Den Haag-Belanda mengoleksinya, dikutip dari serambi senin (16/6/2015)

Pada masa lalu, sambil menunggu hilal para petinggi Kerajaan akan dijamu oleh Sultan Aceh di Istananya. Hadiah bawaan tersebut menjadi bagian dari hadiah jamuan nantinya selama satu atau dua hari.

Tradisi baik ini juga dilanjutkan sampai saat ini, tidak hanya kepada para petinggi kerjaan, meugang juga menjadi tradisi khas bagi masyarakat umum di Aceh. Tradisi Meugang wilayah Aceh biasanya berlangsung satu atau dua hari sebelum bulan Ramadhan atau hari raya. Biasanya masyarakat memasak daging di rumah, setelah itu membawanya ke mesjid untuk makan bersama tetangga dan warga yang lain.

Meugang yang dilaksanakan sebelum puasa merupakan upaya untuk mensyukuri datangnya bulan Ramdhan yang penuh berkah. Meugang pada Hari Raya Idul Fitri adalah sebentuk perayaan setelah sebulan penuh menyucikan diri pada bulan Ramadhan. Sementara Meugang menjelang Idul Adha adalah bentuk terima kasih karena masyarakat Aceh dapat melaksanakan Qurban.

Berbicara esensi tradisi unik ini, ternyata penuh dengan makna yang mendalam. Setiap perayaan Meugang, seluruh keluarga atau rumah tangga memasak daging dan disantap oleh seisi rumah. Pantang jika keluarga tidak memasak daging pada hari Meugang. Meugang memiliki nilai religius karena dilakukan di hari-hari suci umat Islam. Masyarakat Aceh percaya bahwa nafkah yang dicari selama 11 bulan wajib disyukuri dalam bentuk tradisi Meugang.

Pentingnya tradisi Meugang, menjadikan perayaan ini seolah telah menjadi kewajiban budaya bagi masyarakat Aceh. Betapa pun mahal harga daging yang harus dibayar, namun masyarakat Aceh tetap akan mengupayakannya (baik dengan cara menabung atau bahkan terpaksa harus berhutang, wow keren), sebab dengan cara ini masyarakat Aceh dapat merayakan kebersamaan dalam keluarga. Dengan kata lain, melalui tradisi Meugang masyarakat Aceh selalu memupuk rasa persaudaraan di antara keluarga mereka.

1 comment :

Kuy, Komentar dengan Bijak!

 
Copyright © 2014-2017 Warnaunyu.com - Tempat Baca Anak Muda / Sitemap / Disclimer / Kebijakan Privasi / Kirim Artikel / Kontributor / Pasang Iklan
Powered by Blogger