Warna Unyu ~ Sangat banyak kejadian yang tidak bisa ditoleran sebenarnya yang terjadi terhadap guru oleh muridnya dan orangtua mereka. Banyak kasus yang mengatasnamakan Hak Asasi Manusia untuk menyalahkan guru dalam penyelenggaraan proses belajar mengajar.
Sangat sedih rasanya ketika seorang guru ditahan polisi oleh orang tua murid kerena guru itu mengajar anak mereka. Guru benar benar tidak dihargai lagi jasanya, bahkan oleh orang tua murid yang notabenenya orang yang seharusnya mendidik anak-anak mereka.
Berikut ini beberapa alasan orang tua murid harus MENGHARGAI guru anaknya
Tidak mungkin guru mencubit atau menjewer muridnya yang patuh dan rajin, ingat TIDAK MUNGKIN. Anak kamu yang kena jewer dikelas itu pasti sangat bandel sehingga tidak bisa diajarkan lagi dengan kata-kata oleh gurunya. Bukankah kamu, orang tua murid, biasanya akan lebih kejam dalam menghukum anakmu jika melakukan hal sama ?. Namun, guru yang hanya menjewer untuk mengingatkan mereka, malah kamu laporkan ke Polisi dengan alasan HAM. Padahal mereka hanya mengingatkan anakmu untuk tidak nakal lagi. Kamu tahu rasanya menjadi seorang guru yang membantu kamu dalam menjalani KEWAJIBAN kamu sebagai orang tua, malah dipenjara hanya karena mengingatkan anak kamu untuk berlaku lebih baik.
Penulis merasa prihatin dengan masalah ini dan penulis juga mengerti tidak semua orang tua tidak menghargai guru muridnya. Akan tetapi tolong jadikan tuliasan ini untuk memperkuat dan lebih meyakinkan kamu untuk menghargai seorang guru. Karena mereka yang mungkin lebih tahu anakmu. (adm)
Sangat sedih rasanya ketika seorang guru ditahan polisi oleh orang tua murid kerena guru itu mengajar anak mereka. Guru benar benar tidak dihargai lagi jasanya, bahkan oleh orang tua murid yang notabenenya orang yang seharusnya mendidik anak-anak mereka.
Berikut ini beberapa alasan orang tua murid harus MENGHARGAI guru anaknya
1. Guru adalah orang yang dimintai tolong orang tua dalam mengjari anaknya
Hei orang tua murid, kamu jangan semena mena terhadap guru anakmu. Sebenarnya bukan mereka yang WAJIB mengajari anakmu, tetapi kamu yang seharusnya WAJIB mngajari anakmu sendiri. Karena kamu tidak mampu, kamu meminta tolong kepada guru untuk mendidik anakmu. Ingat itu, kamu sebenarnya minta tolong kepada mereka.2. Bukan mudah mengajari anakmu yang nakal itu
Karakter anak-anak dalam kelas sangat berbeda beda, dan guru yang hebat itu mereka mengerti cara mendidik karakter karakter yang berbeda itu dengan cara yang berbeda. Tahukah kamu orang tua murid betapa susahnya mengajari seorang anak, bahkan kamupun tidak sanggup sehingga menitipkan ke sekolah, itu baru anak kamu saja, bandingkan dengan seorang guru yang harus mengajari banyak anak dengan karakter yang sama sekali berbeda.3. Cubit, Jewer itu buat anak nakal
Nurmayani Salam, guru yang ditahan karena mencubit siswinya.
4. Sebenarnya Mereka tidak Tega, Namun Anakmu itu sudah sangat Kelewatan
Hanya saja kamu, orang tua murid, cuma mendengarkan penjelasan anak kecil yang sama sekali belum bisa menjadi seorang saksi, kamu dengan cepat mengambil kesimpulan bahwa guru anakmu itu sangatlah kejam kepada anakmu. Padahal, Guru mana sih yang tega menghukum muridnya jika mereka tidak melakukan kesalahan. Bagi orang tua murid tolong bersikaplah dewasa, anak kecil itu belum bisa menjadi saksi, bahkan dalam ilmu agama itu diajarkan, tidak tahukah kamu ? pantaslah. Mohon belajar sedikit lebih dalam.5. Tahukan kamu, Orang Tua Murid, betapa terkurasnya tenaga Guru Anakmu dalam menghadapi Anakmu hampir setiap hari
Sekolah itu masuk jam 7 pulang jam 12 atau bahkan sampai jam 16. Namun, kamu tidak menghargai orang yang menjaga dan mendidik anakmu sebegitu lamanya. Bahkan lebih lama dibandingkan anakmu tinggal di rumah. Tahukan kamu bagaimana menjaga mereka di siang hari ketika mereka aktif bermain dan belajar ?. Tolong hargai itu.6. Jangan mentang-mentang Kamu, Orang tua yang Kaya, menyuruh Guru untuk hanya peduli kepada anakmu saja
Bagi orang tua murid, seorang guru sejatinya tidak akan membedakan murid-muridnya dari penghasilan orang tuanya. Murid-murid mereka akan diperlakukan sama sesuai tata didik karakter anak.7. Mereka juga punya anak dirumah untuk di didik
Bukan murid-murid nya saja yang mereka pikirkan. Mereka juga punya kewajiban untuk mendidik anak-anak mereka di rumah. Tapi Kini kau penjarakan mereka hanya karna menghukum anakmu yang kamu anggap tidak pantas. Lain kali, kau ajarkan sendiri anakmu 6 hari dalam seminggu, dari pukul 7 pagi sampai sore, ajarkan anakmu sendiri, jangan meminta bantuan kepada guru lagi.8. Mereka Memang di Gaji, Tapi bukan itu yang sebenarnya yang Mereka Harapkan
Guru itu memang digaji, apalagi yang berstatus pegawai negeri. Namun tahukan kamu, guru- guru anakmu itu sebenarnya tidak sejahtera hanya karena gaji itu. Kesejahteraan mereka, kebahagiaan mereka, ketika melihat anakmu, muridnya, sukses melangkah ke jenjang yang lebih tinggi. Sukses dalam kehidupannya. Itulah yang membuat guru anakmu bertahan.9. Mereka memang sangat berjasa, tapi tidak lagi dihargai
Kesuksesan anakmu itu tidak terlepas dari mereka, guru-guru anakmu. Bukan hanya karena makanan enak yang kamu kasih hasil beli di warung. Merekalah yang mendidik dan membentuk karakter orang sukses pada diri anakmu sekarang. Jasa mereka memang besar, tetapi sekali lagi, mereka tetap tidak dihargai, disepelekan, bahkan dipenjarakn oleh orang tua muridnya yang sebenarnya memiliki kewajiban untuk mendidik anak mereka sendiri.Penulis merasa prihatin dengan masalah ini dan penulis juga mengerti tidak semua orang tua tidak menghargai guru muridnya. Akan tetapi tolong jadikan tuliasan ini untuk memperkuat dan lebih meyakinkan kamu untuk menghargai seorang guru. Karena mereka yang mungkin lebih tahu anakmu. (adm)